Pendopo Wiralodra

- (bukan) Pendopo Wiralodra - 

Dimanakah letak Jumenengnya Sang Ngabehi Wiralodra Dermayu apakah di sebelah Timur Sungai Cimanuk (yang membelah Kota Indramayu saat ini) atau di sebelah Barat Sungai Cimanuk desa Dermayu off Sindang? 

Lalu bagaimana dengan Pendopo Kabupaten Indramayu yang masih berdiri kokoh hingga saat ini,  apakah Pendopo ini merupakan peninggalan sejak era Ngabehi Wiralodra atau baru dibangun pada saat Indramayu secara administratif mulai stabil setara Kabupaten / Afdeeling? Mari kita amati beberapa literatur lintas sumber di bawah ini: 

Pagi hari,  bersama kapalnya sendiri,  Adipati (Gubernur) Jawa, Kiai Ngabehi Wiralodra kembali ke Indermayu.... 

...bahwa Adipati (Gubernur Jawa) Kiai Ngabehi Wiralodra, yang datang ke Batavia bersama Admiral Speelman,  sekarang telah kembali ke RUMAH (di Indermayu) dengan kapalnya untuk segera menggantikan jabatan sebagai Gubernur Susuhunan (Mataram) segera. 

...pada 8 Juni, Gubernur (Adipati) Wiralodra menerima sebuah salinan surat dari Yang Mulia Gubernur Jenderal untuk Pamanukan, memberitahukan bahwa 5 orang Jawa telah sampai di tanah air; Dua hari kemudian, nahkoda kapal berlayar ke Indermayu dan datang ke RUMAH Gubernur dimaksud (Adipati Wiralodra)...... 
(Dagh Register,  1678)

....

Hamung kakang sedaya pan rayi/hatur kula kadang sedaya/karsa ngatur gelarane/nulya sami hamangun/WESMA KATEMENGGUNGAN rayi/tempate wong ngatur karya/miwa TARUB HAGUNG/kangge ngiseni negara. 

.....

Wus bedhami sedaya neki/badhe mangun karya negara/cakep siyegi sekabeh/wangun TARUB hingkang HAGUNG/kangge tempat kajat benjing/kumpule hing kawula/pan hantuk saminggu/jaler histri kumpulena/kidang samenjangan banteng lan sapi/hantuka hing kawula. 

....sedaya turunnannipun/dalem Wiralodra/hasal Bagelen/puniki hasal husulipun/....../DARMAYU SABRANG KULON CIMANUK 
(Babad Dermayu-Naskah Kertasmaya) 

Menurut Van Dyck,  tahun 1685, Cimanuk merupakan batas Cirebon dan Pamanukan. Sampai dengan tahun 1692, Indramayu terletak di SEBELAH BARAT Cimanuk,  kini dikenal dengan nama Desa DERMAYU.  Daerah ini diseberang-menyeberang sungai Cimanuk masih terdapat beberapa kampung yang dibawah kekuasaan Ngabehi Wiralodra / Ngabehi Wirapati (Ingebeij Wiera Loddra) yang menjalankan pemerintahan atas nama Susuhunan Mataram (Hamangkurat II). Jika Pamanukan dan Intjiassem / Ciasem kuasa dalam melaksanakan Pengadilan/Mengadili (Jurisdictie) ditangan Tumenggung Wangsadita, maka Indramayu / Darmayu dibiarkan berada dibawah kekuasaan Wiralodra sendiri. 
(Atja, 1686: 75)

Dari pemaparan literatur dan keterangan Atja di atas dapat diambil poin-poin penting diantaranya :

1. Wiralodra telah memiliki tempat tinggal/rumah di Dermayu, hal ini terbukti pada surat-surat antara Batavia kepada Wakil Pemerintahan Susuhunan Mataram di Indramayu. Sarana transportasi Wiralodra adalah Kapal,  yang dalam catatan lain disebutkan berjenis "Gonting". 

2. Indramayu era Wiralodra dimaksud adalah wilayah yang saat ini dikenal dengan nama Desa Dermayu Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu berada di seberang Cimanuk sisi Barat. Nama Dermayu sudah ada sejak sebelum tokoh Wiralodra menjadi Adipati disana paling tidak hal ini kita pahami jika mengacu pada daghregister tahun 1624-1678.

3. Rekomendasi dari Batavia mengenai posisi jabatan Gubernur bagi Wiralodra adalah jababatan Sebagai wakil pemerintah Susuhunan Mataram di Indramayu. 

4. Dalam Naskah Babad Dermayu setelah segala peristiwa yang terjadi maka Wiralodra bermaksud meresmikan daerahnya dan memerintahkan kepada perangkat untuk membangun Wisma Katemenggungan dengan model bangunan berupa Tarub Agung. Informasi mengenai Rumah Katemenggungan mengingatkan pada informasi dalam naskah Babad Bagelen yang menuliskan gelar pangkat dari Bagus Taka adalah Tumenggung Wiralodra yang menjabat sebagai kepala penggempur pasukan laut Laskar Bagelen pada saat Mataram melawan VOC.  Bangunan Tarub Agung jika melihat referensi di salah satu bagian bangunan di area Kraton Jogja maka Tarub Agung adalah ruang tunggu bagi tamu sang Sultan yang merupakan bangunan dengan tiang-tiang tinggi beratap dan tanpa dinding. 

4. Pada bagian akhir naskah Babad Dermayu yang menuliskan nama-nama keturunan Wiralodra dengan jelas dinyatakan bahwa Ndalem Wiralodra yang berasal dari Bagelen berkuasa di seberang barat sungai Cimanuk,  yang saat ini dikenal dengan nama desa DERMAYU dalam kecamatan Sindang. Di desa Dermayu ini hingga saat ini masih menyisakan Masjid Pusaka atau Masjid Baiturahhmah yang jika diamati dari pola saka-penyanggganya merupakan sisa bangunan masjid era jawa Kuno.  Kemudian di Desa sindang Blok Krapyak sebelah desa Dermayu saat ini terdapat situs Pesarean Wiralodra. Di Desa Sindang,  blok Sindang Dalem terdapat situs pesarean Demang Bei atau Ngabehi Wirakusuma yang memiliki nama pribadi R. Marngali merupakan generasi ke-7 dari Ngabehi Wiralodra,  lokasi pesarean Demang Bei kemungkinan adalah bekas kediaman pribadi beliau (Ndalem) selaku Kiai Demang  beberan Sindang dibawah Keresidenan Cirebon saat itu. 

Dengan bukti literatur, toponomin desa dan tinggalan arkeologis maka memang bisa dipikirkan bawah lokasi pemerintahan Era Ngabehi Wiralodra berada di sebelah Barat Sungai Cimanuk yang saat ini merupakan administrasi kecamatan Sindang.  

Pendopo Kabupaten Indramayu saat ini yang berada di sebelah Timur Sungai Cimamuk (Indramayu Kota) merupakan pendopo era pemerintahan selepas dinasti Wiralodra berkuasa.  Saat itu Wilayah Indramayu belumlah seluas yang dipahami saat ini karena saat dibentuk sebagai wakil Pemerintahan Susuhunan Mataram dengan Jabatan Adipati/Gubernur pada tahun 1678 kemudian berubah secara dinamis menjadi bagian Distrik-distrik Priangan untuk kepentingan sensus penduduk awal oleh VOC ditahun 1686. Distrik Indramayu membawahi sekitar 22 dusun dengan jumlah rumah tangga sebanyak 284 KK dengan Pusat Distriknya di Indermayu off Sindang dikepalai oleh Wirapati dengan gelar Ngabehi Wiralodra. Dinasti Wiralodra paling tidak penguasa yang tetap menggunakan gelar Jabatan Wiralodra tercatat pada tahun 1678,1682, 1714, 1746, 1837-1839 (Jaksa Wiralodra/R. krestal/Wiralodra VII). Pada saat dinasti Wiralodra masih mendapat jabatan pemerintahanpun disebelah timur Cimanuk masih masuk dalam wilayah administrasi Keresidenan Cirebon yang bernama Bengawan Wetan dengan Bupatinya bergelar "Raden Adipati Karta Negara (Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie) tahun 1823". 

Sebelumnya ketika tahun 1811-1812 ketika terjadi peristiwa geger kedongdong dalam naskah babad dermayu kita ketahui ndalem Dermayu dijabat oleh R. Semangun / Wiralodra VI,  saat itu beberapa wilayah yang saat ini kita pahami sebagai Kab. Indramayu dimasukan dalam administrasi Keresidenan Karawang yaitu Kandanghaur dan Indramayu Barat.  Tahun 1819-1830 wilayah yang tadinya digabungkan kedalam Keresidenan Karawang kembali dimasukan dalam Wilayah Keresidenan Cirebon dan pada tahun 1826 Kabupaten Bengawan wetan dihapuskan. Pada tahun 1832an Wilayah Keresidenan Cirebon mengalami perubahan dengan adanya satu wilayah yang dipimpin oleh seorang Rangga yaitu Indramayu. Bisa jadi pimpinan tersebut yang dikenal di Indramayu dengan gelar Rangga Wiralodra atau Rangga Wiradibrata yang merupakan Trah R. Benggala dan menantu dari Wiralodra VII (Krestal). Barulah ditahun 1870 Indramayu menjadi afdeeling,  controle afdeeling,  dan Kabupaten dibawah Keresidenan Cirebon. Pada tahun 1893 Bupati Indramayu adalah Raden Adipati Aria Purba Adinegara atau Kanjeng Jlari kelahiran Cirebon, kemudian dilanjutkan oleh R. Rolat sebagai Raden Adipati Aria Purba Adinegara ke-2 sampai tahun 1917, kemudian dilanjutkan oleh Raden Adipati Aria Sosrowardjoyo kelahiran Madiun sejak tahun 1917-1933.  

Pada dokumen lawas tampak Foto Pendopo Agung Kabupaten Indramayu (Seberang Timur Cimanuk)  yang masih ada saat ini dengan pilar-pilar putih dengan lantai keramik yang khas.  Terlihat bupati Sosrowardjoyo bersama perangkatnya berfose bersama.  

Pada beberapa saat itu lalu pendopo Indramayu ini dikunjungi oleh seorang pengamat keramik tua dari luar negeri yang menyatakan bahwa pola keramik yang dijadikan lantai pendopo merupakan keramik yang digunakan saat trend tahun 1870an. Jika penilaian pengamat keramik ini benar maka bisa jadi memang Pendopo Indramayu ini mulai dibangun atau aktif pada saat Indramayu menjadi afdeeling atau setara Kabupaten pada era Kangjeng Jlari tahun 1893. Memang jika diamati keseluruhan desain Pendopo ini yang walaupun masih meneruskan konsep gaya pendopo Jawa namun bahan-bahan matrialnya sudah terpengaruh oleh sentuhan eropa.  Pada saat ini bagian depan Pendopo telah mendapat bangunan tambahan berupa serambi yang berfungsi sebagai penerimaan tamu kedinasan atau tempat transit mobil dinas untuk menurunkan pejabat penting yang berkunjung dengan ditambahi aksara jawa bernunyi "Pendopo Raden Bagus Aria Wiralodra". 

Penamaan pendopo ini dengan nama tokoh di atas jika dimaksudkan sebagai upaya mengenang jasa tokoh Wiralodra dalam pembentukan peradaban Indramayu modern sebenarnya syah-syah saja,  namun jika yang dimaksud pendopo ini adalah Pendopo atau lokasi Pendopo sejak era Ngabehi Wiralodra awal maka perlu dilakukan tinjauan sejarah dan lainnya.  

Ilustrasi :
Atas : Foto Bagian dalam Pendopo Indramayu pada masa Bupati R.A.A. Sosrowardjoyo sekitar tahun 1913-1932.

Tengah : Bupati Sosrowardjoyo dan jajaranya berpose di depan Pendopo. Terlihat bagian depan pendopo belu ada bangunan tambahan. 

Bawah : Kondisi Pendopo Kab. Indramayu saat ini, sebelum ditambahi aksara berbunyi Pendopo Raden Bagus Aria Wiralodra.

0 Response to "Pendopo Wiralodra"

Posting Komentar